Diselimuti Jubah Coklat

21 Jan

Sdr.Papson Hilapok (novis)

Saat jubah coklat dikenakan sebagai tanda pertobatan pada diriku oleh Pater Gabriel Ngga OFM pada 30 Juli 2010, ada perasaan bahwa hal ini tidak mungkin terjadi. Namun terjadi juga di kapela Sta. Klara. Siapakah saya ini? Tidak mungkin saya mengenakan jubah suci ini. Rasa tidak mungkin mengetuk perasaan terharu akan segala sesuatu yang mungkin bagi Tuhan. Dan jubah pertobatan dikenakan padaku sebagai pengikut Bapak Fransiskus dalam Ordo Saudara-Saudara Dina. Kini tugas saya adalah berserah diri pada-Nya.
Berlawanan dengan segala harapan manusia, Allah menjanjikan keturunan Abraham sebagai buah iman dan kekuasaan Roh Kudus. Di dalamnya segala bangsa di bumi akan diberkati. Kristus adalah puncaknya dan di dalamnya pencurahan Roh Kudus kembali kepada anak-anak Allah yang cerai-berai. Allah mewajibkan Diri, menganugerahkan putera kekasih-Nya. Saya memperoleh penebusan Kristus. Penebusan ini memberi ruang untuk bertobat. Saya mencoba menghayatinya dengan lebih dalam dengan menjadi pengikut Bapak Fransiskus.
Hal yang tidak mungkin bagiku, menjadi mungkin bagi Tuhan. Pengalaman diselimuti jubah coklat yang membawa kebahagiaan dalam kesederhanaan, menjadi pengalaman kecil yang mengugah betapa saya berharga di mata Tuhan. Rahmat yang memperbaharui ini begitu hangat sehangat jubah coklat yang memelukku. Begitu hangat karena Tuhanlah sendirilah yang mengenakan jubah ini pada saya.

Leave a comment