Sental-Sentil Hospis Surya Kasih

18 May

kiriman Sr.Yuli

@Mace Sipriana slalu mjd objek empuk saat kami berkumpul sambil bercerita. Pernah sekali, setelah sakit selama 3 bulan dan tidak makan, Sr.Yuli memberinya nasi sepiring penuh dgn sayur n lauk. Namun, stlah slesai mkan, piring msh ttap dipangkuannya. Mace bilang, “Sus, ada nasi lebih kah? Saya masih lapar.” Mace balas dendam kah??. Lita, teman sekamarnya punya cerita lain. Saat kondisinya belum stabil, Mace slalu bilang, “Adik, tutup jendela rapat2, tentara dong mau bunuh kitorang…” Padahal cma sebuah pohon besar di sudut kanan rumah hehehe. Br.Agus malah punya kisah yang lebih unik. Meski tengah malam, mace slalu brtanya ulang-ulang, “Bapa, ini siangkah??”

@Pace Pete Kiwo adlh pasien baru di hospis. Bhs Indonesia masih kaki kepala, sering membtw Sr.Yuli yg Jawa asli bingung. Pernah ia bilang pd Sr.Yuli, “Minum seh kah?” Sr.Yuli yg bru selsai meredakan amarahnya bingung bukan kepalang. Untung saat itu ada Heron dan Marcel yg kebtulan bertamu. Rupanya Pace minta Air Teh. Namun, setelah teh ada di hadapannya, ia bilang “minta er pis kah?” “pis pis siapa,” tanya Sr.Yuli. Wkwkwk, rupanya Pace minta Air Vit, hehehehe

Leave a comment